Software Maintenance Maturity Model | Nuri's Blog
SOFTWARE MAINTENANCE MATURITY MODEL
SOFTWARE
MAINTENANCE MATURITY MODEL
Pengertian secara harfiah:
Software
maintenance, Perawatan perangkat lunak
Maturity,
berarti matang atau dewasa. Matang merupakan hasil proses. Dewasa merupakan
hasil pertumbuhan
Model,
didefinisikan sebagai suatu penyederhanaan yang representatif terhadap keadaan
di dunia nyata
Software ini biasa digunakan untuk
kegiatan pemeliharaan perangkat lunak sehari-hari, sebuah persepsi umum
pemeliharaan adalah bahwa hal itu hanya memperbaiki cacat. namun, satu studi
menunjukkan bahwa lebih dari 80% dari usaha pemeliharaan digunakan untuk
tindakan non-korektif. Persepsi ini diabadikan oleh pengguna mengirimkan
masalah melaporkan bahwa pada kenyataannya peningkatan fungsionalitas ke
sistem. Penelitian-penelitian terbaru menempatkan proporsi bug-fixing mendekati
21%.
Sayangnya, perawatan perangkat lunak
belum dipahami sebagai sebuah proses yang harus dilakukan untuk menjaga agar
perangkat lunak tetap dapat digunakan dengan optimal, sesuai dengan kebutuhan
penggunanya. Umumnya, para pengguna berpendapat bahwa sekali sebuah perangkat
lunak selesai dibangun, perangkat lunak tersebut seharusnya dapat langsung
digunakan, dan dapat terus digunakan dalam jangka waktu yang relatif lama.
Aspek Kegiatan Maintenance
Aktivitas pemeliharaan yang pertama terjadi karena asumsi yang salah pada saat uji coba yaitu kesalahan-kesalahan tersembunyi pada perangkat lunak yang cukup besar. Menurut O’Brien (2005) bahwa dibutuhkan pembagian kegiatan maintenance ke dalam empat aspek. Pemeliharaan perangkat lunak dapat dibedakan menjadi:
Adaptive, diartikan sebagai modifikasi sistem untuk mengatasi perubahan
lingkungan software. Aktivitas yang kedua ini terjadi karena pertumbuhan atau perkembangan perangkat lunak atau perangkat keras sehingga memerlukan modifikasi dari perangkat lunak yang telah dibuat.
Perfective, diartikan sebagai tindakan baru implementasi atau perubahan pengguna peralatan yang mana memperhatikan fungsi tambahan untuk software. Aktivitas ini terjadi pada saat perangkat lunak yang telah dibuat dan dilakukan uji cobs kemudian dipergunakan oleh user. Setelah dipergunakan oleh user mungkin timbul permintaan tambahan fungsi sesuai dengan keinginan pemakai.
Corrective, diartikan sebagai deteksi dan perbaikan masalah, yang ditemukan oleh pengguna. Aktivitas ini terjadi pada saat produk dipakai dan hasil yang didapat oleh pamakai baik berupa kesalahan yang timbul maupun kesalahan dalam bentuk keluaran yang tidak sesuai.
Preventive, diartikan sebagai peningkatan kemampuan software atau reabilitas untuk menghindari masalah di masa yang akan datang. Pemeliharaan yang terakhir dilakukan untuk menghadapi kemajuan
perangkat lunak atau perangkat keras di masa mendatang, umpamanya
penambahan fungsifungsi atau melengkapi fungsi-fungsi yang telah ada.
Maintenance Planning Activity
Aktivitas penting untuk maintenance perangkat lunak adalah perencanaan. Jika tahap development berlangsung 1-2 tahun, maka fase maintenance berlangsung selama bertahun-tahun. Memperkirakan secara akurat sumber daya yang digunakan adalah elemen kunci dalam rencana maintenance. Sumber daya yang didalamnya termasuk biaya harus dimasukkan dalam rencana anggaran proyek. Rencana maintenance harus dimulai dengan membuat atau menentukan tujuan kualitas perangkat lunak. Konsep dan perencanaan maintenance :
a.
Mengandung ruang lingkup (scope) maintenance perangkat lunak.
b. Proses
setelah perangkat lunak selesai.
c. Harus
diketahui siapa yang akan melakukan maintenance.
d. Perkiraan
biaya maintenancesiklus hidup perangkat lunak.
Teknik-teknik Maintenance
Software maintenance yang efektif dilakukan dengan teknik yang spesifik atau khusus untuk maintenance. Beberapa teknik praktis yang biasa dipakai maintener
1. Program Comprehension
2. Re-engineering
3. Reverse engineering
4. Impact Analysis
Sumber : http://syarifudinzuhri45.blogspot.co.id/p/normal-0-false-false-false-in-zh-tw-x.html
Komentar
Posting Komentar